Leonard S. Ampung : Menyongsong Masa Depan Kalimantan Tengah Melalui Riset dan Inovasi
Palangka Raya – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Provinsi Kalimantan Tengah Leonard S. Ampung sampaikan paparan dengan judul Menyongsong Masa Depan Kalimantan Tengah melalui Riset dan Inovasi dalam Rapat Koordinasi Penelitian Dan Pengembangan (Rakor Litbang) Serta Focus Group Discussion (FGD) Indeks Inovasi Daerah (IID) Se Kalimantan Tengah Tahun 2023 bertempat di Aula Bappedalitbang Prov. Kalteng Senin (14/08/2023).
Dalam paparannya, Kepala Bappedalitbang Prov. Kalteng menyampaikan bahwa secara administratif, wilayah Kalimantan Tengah berbatasan langsung dengan tiga Provinsi di Kalimantan yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
Baca juga : Rakor Percepatan Penyelesaian Batas Wilayah Di Provinsi Kalimantan Tengah“Rencana pengembangan dalam Grand Design Kalimantan Tengah 2045 terbagi atas tiga wilayah perencanaan, yakni: Kawasan Pengembangan Bagian Barat, yang terdiri lima (5) Kabupaten yaitu Kab.Sukamara, Kab.Lamandau, Kab.Kotawaringin Barat,Kab. Seruyan dan Kab.Kotawaringin Timur. Kawasan Pengembangan Bagian Tengah, yang terdiri empat (4) Kabupaten dan 1 Kota yaitu Kab.Katingan, Kab.Gunung Mas, Kab.Pulang Pisau, Kab. Kapuas dan Kota. Palangkaraya. Serta Kawasan Pengembangan Bagian Timur, yang terdiri empat (4) Kabupaten yaitu Kab.Murung Raya, Kab.Barito Utara, Kab. Barito Timur, dan Kab. Barito Selatan” ungkap Leonard.
Leonard juga menyampaikan tantangan dan peluang Kalimantan Tengah 2045 meliputi Demografi, Sosial dan Budaya; infrastruktur; perumahan dan permukiman; ekonomi perdagangan dan investasi; Tata Kelola Pemerintahan; Tata Kelola Pemerintahan; Perubahan Geopolitik; Perubahan Iklim dan Bencana; Teknologi; Sumber Daya Alam serta Pendidikan dan Kesehatan.
Ditambahkan Leonard ada usulan 4 pilar pembangunan Kalimantan Tengah 2045 diantaranya pilar pertama Pembangunan Sumber Daya Manusia yang produktif, inklusif, adaptif, berbudaya, berdaya saing serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, pilar kedua pembangunan ekonomi yang berdaya saing, merata, kreatif dan berkelanjutan, pilar ketiga pengelolaan sumber daya alam, lingkungan dan infrastruktur yang terpadu dan berkelanjutan dan pilar keempat penguatan modal sosial dan pemantapan tata kelola pemerintahan yang demokratis, efisien, efektif, serta mengutamakan pelayanan prima.
Sesi materi selanjutnya di sampaikan oleh Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri Yusharto Huntoyungo dan paparan dari Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Yopi.
Hadir mengikuti sesi paparan materi tersebut diantaranya Direktur kebijakan Riset dan Inovasi Daerah BRIN Sri Nuryanti, Ketua Komisi I DPRD Prov. Kalteng, Kepala BKD, BKAD, Biro Organisasi, Biro Hukum Prov. Kalteng atau yang mewakili, Kepala Bappeda, BKD, Kabag Organisasi, Kabag Hukum Kabupaten/ Kota se-Kalteng, Rektor Universitas di Palangka Raya dan peserta Rakorlitbang dan FGD Indeks Inovasi Daerah se-Kalteng. (10_D)